Paragenesa Mineral Logam

paragenesa logam dari susunan mineral pembentuk

Sobat petualangan emas, proses pembentukan deposit mineral dari proses hidrothermal akan menghasilkan pengendapan mineral yang terbentuk beberapa susunan yang berurutan.

Paragenesa Mineral


Paragenesa mineral adalah pembentukan deposit mineral terutama jenis hidrothermal, mineral -mineral berbentuk secara berurutan.

Mineral ganggue diendapkan terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh mineral oksida dan yang paling akhir mengkristal mineral sulfida.

Paragenesa mineral dengan jelas diperlihatkan pada deposit yang mengisi celah, dikenal dengan pengkerakan, dimana mineral - mineral yang terbentuk kemudian diendapkan diatas mineral yang terbentuk terdahulu sehingga merupakan lapisan - lapisan.

Urutan Paragenesa Mineral Logam


Dalam satu urutan pengkristalan tedapat sampai sepuluh macam mineral, pada umumnya urutan mineralisasi adalah:
  1. kuarsa
  2. sulfida besi
  3. arsenida
  4. sfalerit
  5. energit
  6. kalkopirit
  7. bornit
  8. galenit
  9. emas
  10. mineral perak kompleks


Jadi dimulai dari batu kuarsa diikuti sulfida besi dan selanjutnya diikuti arsenida dan seterusnya sampai ditemukan mineral perak kompleks.

Pengkerakan yang terjadi dapat simetrik atau asimetrik, paragenesa emas merupakan suatu cara untuk mengetahui tentangpenyelidikan emas dalam suatu wilayah.

Deposit Hidrothermal


Deposit hidrothermal dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:

  1. Deposit yang mengisi celah - celah
  2. Deposit penggantian metasomatik.


Deposit pengisian celah - celah


Cairan hidrothermal akan mulai mengendapkan mineral - mineral bila telah mencapai tempat yang sesuai.

Dalam hal ini adalah celah - celah atau rongga retakan yang terdapat dalam batuan. Faktor - faktor lain yang sangat mempengaruhi pengendapan ini adalah terjadinya perubahan susunan kimia cairan, suhu dan tekanan.

Mineral pertama yang diendapkan langsung melekat pada dinding celah dan merupakan lapisan pertama. Selanjutnya terbentuk berturut - turut mineral lain diatasnya. Celah - celah dapat berasal dari retakan - retakan pada batuan akibat tektonik yang menimbulkan breksiasi, zona rekahan, dan retakan - retakan lainnya.

Baca juga:Oksidasi Dari Unsur Senyawa Logam Yang Terlarut Dalam Zona Olsidasi


Deposit penggantian metasomatik


Penggantian metasomatik yang disingkat dengan penggantian atau replacement merupakan proses pengendapan mineral bahan galian yang paling utama yang bersifat epigenetik.

Selain itu juga merupakan proses dominan dalam pengendapan mineral hipothermal dan mesothermal.

Epithermal mempunyai arti sangat penting, mineral bijih yang merupakan deposit metasomatik kontak hampir seluruhnya terjadi karena proses ini, penggantian sendiri dapat dikatakan sebagai suatu proses pembentukan mineral baru, dengan cara mengganti tempat mineral baru dengan mineral lain dan banyak ditemukan di daerahTembagapura daerah penghasil emas di Papua.


Syarat Penggantian atau Replacement


Penggantian / replacement dapat terjadi setempat dan meluas dan cara perluasannya terjadi dengan 3 cara yaitu:
  1. Cara pertama, cairan yang melalui suatu rekahan itu mula - mula mengganti lubang celah di sekelilingnya dan kemudian meluas keluar tanpa tanggung - tanggung mengganti seluruh batuan,
  2. Cara kedua, seperti cara pertama, tetapi penggantian dibagian luar tidak merata dan terhambur.
  3. Cara ketiga, merupakan perubahan inti ganda.


Kriteria Penggantian atau Replacement


Kriteria replacement menurut Irving (bateman, 1960) dapat terjadi apabila ditunjang oleh:
  1. Terdapat batuan yang tidak mengalami pergantian dan terjebak didalam tubuh endapan bijih.
  2. Endapan penggantian masih mempunyai struktur batuan yang asli sebelum mengalami perubahan.
  3. Terdapat kristal - kristal mineral yang sempurna dan memotong struktur batuan asli.
  4. Dijumpai mineral pseudomorf, misal kalkosit yang mempunyai bentuk kristal heksader dengan bidang kristal yang bervariasi.


Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada berbagai cara terbentuknya bahan galian logam, dari sekian banyak jumlah jenis mineral yang mengandung bahan galian logam ternyata yang mampu membentuk bijih logam tersebut sangat ditentukan oleh kondisi geologi setempat serta proses - proses yang menyertainya.
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel