Sejarah Mineral Logam di Bumi
Sobat petualangan emas, semua orang mengenal logam emas, tetapi mereka tidak mengetahui dari mana mereka berasal.
Kebanyakan orang tidak mau berpikir lebih kritis dan mengabaikan sesuatu yang dianggap penting yaitu mengenai sejarah.
Sejarah Mineral Logam
Sebagai contoh orang mengenal mobil dan bisa berjalan, mungkin bagi kebanyakan orang di jaman sekarang tidak terlalu memikirkan tentang hal itu.
Mobil yang sekarang kita lihat, tentu mempunyai sejarah yang cukup lama dan ditemukan dengan susah payah, bagaimana merakitnya, bagaimana membuatnya, bagaimana menjalankan mesin, dll.
Seperti halnya dengan logam, juga mempunyai sejarah panjang dan tentu mencari dan mengetahuinya sangatlah susah untuk mendapatkannya.
Pada awalnya orang mengenal logam sebagai barang perhiasan, misalnya emas, dulu emas kebanyakan ditemukan oleh orang jaman purba sebagai emas murni.
Sejarah logam dimulai sejak akhir jaman paleolitikum, manusia berburu dan mencari penghidupan yang layak, sekitar 100.000 - 7.000 SM, di jaman tersebut dikenal dengan nama jaman manusia paleolitikum, jaman dimana manusia berburu dan mengenal 13 jenis mineral, namun saat itu mereka belum mengenal logam.
Akhir jaman paleolitik, manusia baru mengenal logam dan memasuki jaman yang disebut manusia neolitik atau disebut jaman neolitikum, mereka baru mengenal logam emas dan tembaga.
Logam emas diketahui manusia lebih dahulu dibandingkan logam tembaga.
Bangsa Yunani kuno mulai menambang emas dan perak di urat - urat kuarsa pada batuan keras kurang lebih sekitar 2.500 - 356 SM. Banyak para filsuf Yunani yang menjadi peneliti dan mengamati dan akhirnya membuat teori.
Teori Kuno Tentang Sejarah Logam
Teori kuno peninggalan bangsa Yunani, dirangkum oleh Van Cotta pada tahun 1859, dia mengemukakan 3 prinsip utama, yang menjelaskan terjadinya bijih logam di alam semesta ini kepada muridnya dan diikuti teori itu yaitu:
Teori Disensionis
Teori yang mengatakan bahwa endapan bijih logam berasal dari permukaan air yang meresap kedalam bumi kemudian dipanaskan oleh panas alami, mengakibatkan logam yang terdapat pada batuan larut dan masuk kedalam celah - celah batuan.
Teori Sensionis
Teori yang mengatakan bahwa endapan bijih logam berasal dari cairan yang ada hubungannya dengan kegiatan magma yang naik ke atas, kemudian mengendapkan bijih - bijih pada dinding celah - celah tanah.
Teori Pemisahan Sekresi Lateral
Teori yang mengatakan bahwa bijih logam terbentuk karena adanya sekresi yang berjalan secara mendatar.
Dengan kemajuan jaman, maka teori baru bermunculan dan dikemukakan oleh banyak ahli logam seperti Kemp tahun 1901, Vogt dan Schneiderhon pada tahun 1901, Lidgren pada tahun 1901. Teori terakhir memberikan dasar bahwa terbentuknya bijih logam ada kaitannya dengan batuan.
Proses terbentuknya bijih logam melibatkan pemisahan bijih atau injeksi - injeksi gas - gas dan uap mineral dan air mineral pada suhu yang sangat tinggi.
Deposit mineral, baik yang mengandung logam atau tidak adalah hasil konsentrasi satu atau lebih unsur - unsur yang berguna. Pada umumnya unsur - unsur tersebut tersebar dengan konsentrasi yang sedikit di kulit bumi.
Ditemukan lebih dari 104 unsur kimia yang dikenal manusia, hanya 8 jenis unsur saja yang umum dijumpai dan terikat sebagai mineral di kulit bumi, seperti:
- O = Oksigen
- Si = Silikon
- Al = Alumunium
- Fe = Besi
- Ca = Kalsium
- Na = Natrium
- K = Kalium
- Mg = Magnesium
Unsur diatas terdapat lebih dari 1 % diatas permukaan bumi dan keseluruhan unsur mineral logam mencapai lebih dari 99,5% dalam kulit bumi bagian atas. Lebih dari 92 unsur lainnya terdapat dalam sisa 0,5 % saja didalamnya termasuk unsur yang diperlukan manusia seperti: Au, Ag, Cu, Zn, Sn, Ni, dll
Terdapat lebih dari 16.000 mineral yang dikenal orang, kira - kira hanya 50 mineral merupakan pembentuk batuan utama dan kurang lebih 200 mineral dapat digolongkan sebagai mineral yang mempunyai arti ekonomi, seperti: emas, perak, tembaga, dll
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.