Batang Hari Daerah Penghasil Emas di Sumatera
Sobat petualangan emas, Sungai Batang Hari merupakan daerah penghasil emas di Sumatera dimana daerah tersebut kaya dengan mineral emas dan penduduk melakukan kegiatan ekonomi untuk mencari emas disana.
Usaha tambang rakyat untuk mencari emas di sungai Batang Hari, Provinsi Jambi dan sepanjang sungai yang membentang ke Sumatera Barat diperkirakan mencapai omset yang menggiurkan mencapai Milyaran rupiah per hari.
Lokasi Emas Sumatera
Penambangan Emas Sejak Masa Lampau Penambang emas di sungai itu sudah dilakukan sejak turun-temurun oleh keluarga dan kakek buyutnya dimana perkiraan omset harian dalam mencari emas di sungai mencapai jutaan rupiah, bahkan ada yang mencapai puluhan juta tergantung hoki.Kakek nenek mereka pada umumnya menggunakan alat lenggangan dalam mencari emas di sungai Batang Hari.
Dimana aliran sungai yang deras tidak menyurutkan penduduk untuk mencari emas disana.
Beberapa diantara mereka juga mahir dalam mencari emas dengan menggunakan alat lenggangan emas dimana kakek dan nenek mereka mengajari cara menggoyang emas agar lumpur dan kerikil terpisah dari alat lenggangan itu.
Lalu emas yang mempunyai berat jenis logam yang berat mengendap di bagian terbawah dari alat lenggangan dan lumpur serta pasir akan hanyut oleh derasnya arus sungai.
Titik Spot Emas di Pulau Sumatera
Lokasi emas di pulau Sumatera yang paling banyak dilakukan dalam pencarian emas terdapat di sepanjang sungai Batang Hari bermuara dari Jambi dan mengalir sampai hilir di sungai yang ada di provinsi Sumatera Barat.Mengenai denah lokasi sungai Batang Hari yang menghasilkan emas adalah sebagai berikut.
Catatan: Daerah Biru adalah sungai Batang Hari
Di bagian Hulu sungai lebih banyak menghasilkan emas daripada daerah hilir dimana kabupaten terbanyak yang memperoleh penghasilan dari mencari emas ada di Solok Selatan.
Di lokasi Solok hampir semua penduduk menggunakan lat dongfeng dalam mencari emas di Sungai, dimana rata-rata pencaharian penduduk di sana sebagai petani dan nelayan di sungai.
Menurut cerita rakyat disana ada yang mendapatkan emas sebesar 5 kg dalam satu hari dari kegiatan mencari emas di sungai, namun untuk mendapatkan emas sebesar itu butuh pengorbanan yang besar.
Potensi daerah aluvial emas memang tinggi untuk daerah penghasil emas di pulau Sumatera dimana perolehan hasil emas memang sangat menggiurkan untuk dilakukan penambangan emas walaupun dengan cara tradisional.
Mesin Penyedot Lumpur dan Emas
Penduduk disana biasanya menggunakan mesin dompeng yang dioperasikan di pinggir sungai dimana rata-rata per hari yang mereka dapat dari usaha penambangan emas tradisional mencapai 10 gram per hari.Lumpur dari penambangan tradisional tersebut dilakukan pengolahan dengan cara dibuatkan penjebak emas dari alat sederhana, biasanya menggunakan ijuk atau karpet dimana saat lumpur dari alat penyedot mesin dompeng.
Mesin dompeng biasanya merujuk pada mesin penyedot air dengan nama "dong feng" mesin buatan China yang terkenal kuat dalam menarik lumpur di sungai.
Namun ada juga yang menggunakan mesin penyedot air buatan Alkon dimana, mesin itu juga tidak diragukan kekuatan dalam menyedot lumpur dan emas yang mengendap di sungai.
Biasanya mesin Alkon yang digunakan penduduk rata-rata 1/2 PK sudah dapat mencari emas di sungai dengan cara alat yang satu dibuat untuk penembak dan alat lainnya untuk menyedot aluvial emas yang mengendap di Sungai.
Pengolahan Emas di Sungai Batang Hari
Lumpur yang bercampur emas kemudian diolah dengan memisahkan butiran emas dan lumpur dengan alat penjebak emas dimana pada umumnya penduduk menggunakan ijuk dan karpet untuk menangkap emas itu.Rata-rata per hari dari kegiatan mencari emas di sungai Batang Hari mendapatkan penghasilan Rp. 600.000 sampai Rp.1.500.000, dimana kegiatan itu sangat menguntungkan secara ekonomi.
Pengolahan emas menggunakan ijuk dan karpet memang juga dapat menggunakan alat lenggangan namun perolehan hasil lebih sedikit daripada menggunakan mesin dompeng.
Untuk pengolahan emas pada umumnya penduduk menggunakan air raksa yang dibeli dengan harga Rp. 600.000 per liter kemudian emas yang seperti butiran debu dan kerikil kecil disatukan dengan kain kasa.
Pada umumnya rata-rata dari pengolahan emas harian mendapatkan Rp. 175.000 gram per hari.
Ada juga penduduk yang mendapatkan perolehan sampai Rp. 50 juta perbulan dari aktivitas menambang emas di sungai Batang Hari.
Penjualan Emas
Emas yang didapatkan penduduk di jual ke pedagang emas mulai provinsi Jambi sampai Padang, di Sumatera Barat.Pada umumnya emas yang dikenal disana jenis emas lantakan dan toko emas menerima jenis penjualan emas dalam bentuk blok.
Emas di pulau Sumatera didominasi oleh jenis emas aluvial sehingga banyak pedagang dan pengrajin emas yang membentuk emas blok itu menjadi kerajinan emas, seperti kalung, cincin emas, giwang emas, anting-anting, dll
Toko emas tidak memerlukan sertifikat emas karena emas jenis perhiasan lebih diminati daripada emas batangan karena harga yang lebih mahal emas batangan membuat penjualan emas beralih ke kerajinan emas seperti diatas.
Pencari Emas
Diperkirakan jumlah pencari emas liar di Provinsi Jambi terdapat kurang lebih 4.000 orang dan di daerah Sumatera Barat terdapat kurang lebih ada 5.000 orang.
Banyak penduduk disana menggantungkan hidup dan ekonomi dari mencari emas dimana usaha tersebut memang dapat menunjang kehidupan mereka.
Kebanyakan pencari emas tersebar di sepanjang sungai Batang Hari dengan modal hanya mesin dompeng dan karpet atau ijuk mereka mencari emas di pinggir sungai, tidak peduli panas dan hujan kegiatan itu tetap dilakukan untuk menyambun hidup.
Ada juga pencari emas yang mengebor dasar sungai dan dinding sungai untuk mencari emas dan hal itu dilakukan hanya sedikit orang saja yang ahli dalam metode pengeboran celah sungai.
Beberapa dari mereka mendapatkan emas dalam jumlah yang lebih banyak daripada menyedot langsung lumpur dari sungai.
DONASI LEWAT PAYPAL
Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.