Pengkayaan Sulfida Supergene

pengkayaan sulfida supergene diantara logam-logam yang terlarut di tanah

Sobat petualangan emas, logam-logam yang terlarut dalam air tanah karena pengaruh dari gravitasi melalui rongga-rongga atau pori batuan akan merembes ke bawah pada zona oksidasi.

Tidak semua logam yang terlarut ini terperangkap dan diendapkan pada bagian bawah zona oksidasi, tetapi terus mengalir ke bawah mencapai daerah yang sedikit proses oksidasinya yaitu di daerah dimana terdapat pertemuan dengan air tanah (permukaan air tanah).

Pada tempat ini akan diendapkan kembali dalam bentuk sulfida sekunder, apabila ditinjau lebih lanjut, logam-logam yang terlarut dan tidak dapat diendapkan dalam zona bagian atas terus mengalir dan berkumpul di zona bagian bawah.

Sehingga berdampak pada daerah zona di bawah dengan kandungan logam semakin lama akan semakin menumpuk tinggi dan banyak sehingga mengalami pengkayaan mineral logam.


Pengkayaan Mineral Di Zona Supergene

Pengkayaan merupakan pengumpulan mineral logam yang terlarut, pada umumnya terjadi jika ada daerah yang melapuk dan kondisi ini mengakibatkan proses pengumpulan mineral logam menjadi lapuk.

Arti Pengkayaan Supergene

Pengkayaan Sulfida Supergene adalah pengumpulan mineral logam pada zona aliran air yang terlarut dan membentuk daerah yang belum lapuk oleh proses oksidasi.

Zona supergene adalah daerah zona yang mengandung sulfida dimana belum lapuk.


Proses Terjadinya Pengkayaan Supergene

Permukaan topografi suatu wilayah karena proses perubahan alam yang begitu ekstrim mampu mengubah sedikit demi sedikit zona oksidasi itu dimana ditandai dengan erosi.

Pada saat terjadi erosi itu, maka zona oksidasi terkikis dan menjadi tipis oleh proses perubahan alam yang menimbulkan erosi sepihak, akibatnya logam berharga akan merembes ke bawah, sehingga zona pengkayaan masuk semakin dalam.

Hasil dari proses tersebut, maka bijih primer akan dapat diperkaya hingga berkali lipat sampai 10x lipat dimana bijih yang sudah kaya akan diperkaya lagi karena proses itu.


Akibatnya mineral yang yang kadar logamnya rendah menjadi naik dan protore (mineral primer yang jumlah pada awalnya sedikit dan tidak bernilai) lama kelamaan akan mencapai kadar logam yang dikehendaki.

Syarat Terjadi Pengkayaan Supergene

Persyaratan agar terjadi proses pengkayaan di zona supergene maka harus dipenuhi supaya pelarutan logam mineral dapat berjalan dengan sempurna.

Mengenai proses terjadinya seperti berikut.

1. Terdapat Proses Oksidasi

Sehingga memungkinkan terjadi pengkayaan logam di tempat bagian bawah.

2. Cukup Terdapat Mineral Primer

Apabila mineral primer dapat menghasilkan larutan yang mempunyai kemampuan melarut seperti:
  • Sulfida besi
  • Pirit
Maka syarat pengkayaan supergene terjadi.

3. Kekuatan Meloloskan Larutan

Dengan adanya daya atau kekuatan larutan yang terbentuk ke bawah melalui endapan bijih, merupakan faktor terjadi pengkayaan itu.

4. Tidak Terjadi Pengendapan Instan di Zona Oksidasi

Pengendapan di zona oksidasi akan menghambat proses pengkayaan supergene.

5. Terdapat Zona Bebas Oksigen

Udara bebas atau Oksigen diperlukan dalam proses pengendapan sulfida sekunder, dalam kondisi ini maka zona yang terletak di bawah permukaan air tanah akan terjadi pengkayaan supergene

6. Terdapat Penggantian

Saat terjadi pengendapan seperti mineral logam:
  1. Arsenida-arsenida
  2. Sulfida-sulfida

Maka akan terjadi proses pertukaran dimana suatu larutan sulfida logam akan mengendap sebagai sulfida sekunder apabila terdapat sulfida lainnya.

Urutan Pengkayaan Sulfida Supergene

Menurut Penelitian yang dilakukan Schurmann (Parks dan Diamird, 1964) bahwa bijih dapat diurutkan dari pengkayaan Sulfida Supergene sebagai berikut:Urutan Bijih Berharga Yang Dibutuhkan Oleh Manusia
  1. Palladium
  2. Air raksa
  3. Perak
  4. Tembaga
  5. Bismut
  6. Cadmium
  7. Stibium
  8. Timah
  9. Timbal
  10. Seng
  11. Nikel
  12. Kobalt
  13. Besi
  14. Arsen
  15. Thalium
  16. Mangaan


Catatan:
  • Afinitas (mulai dari bawah ke atas) berpengaruh sangat kuat terhadap belerang (sulfida) sehingga semakin meningkat
  • Daya atau kekuatan larut dari atas ke bawah sebagai sulfida makin lama makin meningkat


Pemahaman Deret Schurmann

Contoh memahami deret Schurmann bisa dijelaskan sebagai contoh berikut:
Jika sulfat tembaga yang diendapkan berasal dari larutan sulfat tembaga yang mengganti mineral:
  • Galenit
  • Sfalerit
  • Pirit


Maka ketiga mineral terakhir dalam urutan Schurmann terletak di bawah tembaga dengan demikian suatu logam dalam larutan , maka akan diendapkan sebagai sulfida karena adanya sulfida logam lain yang terletak di bawahnya dalam urutan Schurmann.

Hasil Penelitian

Penelitian di Tambang Tembaga Hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di tambang tembaga di Birmingham, Utah, Amerika Serikat dapat dilihat bahwa tembaga terdiri dari mineral:
  1. Kalkosit
  2. Kovelit


Mineral Di Atas Bisa Diganti Dimana mineral tersebut menggantikan atau dapat ditukar dengan mineral seperti:
  1. Bornit
  2. Tetradit
  3. Kalkopirit
  4. Energit
  5. Galenit
  6. Sfalerit
  7. Phyrhortit
  8. Pirit
  9. Titanit


Dalam kasus pengkayaan di zona supergene ini bahwa kalkosit adalah mineral supergene yang umum terjadi namun pada beberapa tempat kovelit ternyata lebih dominan terjadi.

Kecenderungan bahwa kovelit yang merupakan sulfida tembaga diendapkan jika perbandingan antara feri terhadap fero relatif tinggi (besar feri), maka Kovelit akan lebih dominan. Jika perbandingan dibalik, maka kalkosit akan muncul lebih dominan.


Jadi dari pengamatan itu, maka kalkosit diganti dengan kovelit supergene dan kovalit hipogene diganti tempatnya oleh kalkosit supergene.

Sehingga proses itu bisa dijadikan dasar untuk observasi dan penelitian bahwa tempat itu cocok dan bermanfaat bagi manusia untuk dieksploitasi baik bahan logam maupun non logam dengan terukur dan meminimalisir kegagalan dalam proses pengambilan bahan galian itu.

DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel