Endapan Air Laut Banyak Mengandung Garam Yang Berguna Untuk Kehidupan Manusia

pengendapan mineral berharga di pesisir pantai dan di dalam laut

Sobat petualangan emas, banyak dari kita yang belum tahu mengenai garam dan cara pembuatannya dimana mineral garam sangat dibutuhkan manusia dan merupakan salah satu bahan pelengkap untuk bumbu dapur.

Garam merupakan mineral yang dibutuhkan oleh manusia dan keberadaannya membantu manusia dalam cita rasa dalam makanan.

Endapan Air Laut Yang Mengandung Garam

Air laut mengandung beberapa komponen dalam pembentukan rasa asin, sehingga diperlukan endapan air laut dalam jumlah tertentu agar air laut menjadi asin.

Apa rasa garam itu?

Semua orang pasti tahu dan akan menjawab garam itu asin.

Kenapa Garam Itu Asin?

Garam dihasilkan oleh mineral air laut dimana mengandung:
  • 83% Oksigen
  • 10 % Hidrogen
  • 1,8 Klorin
  • 1 % Natrium
  • 0.2 % mineral campuran


Sebenarnya air laut itu mengandung 3,5 % kadar garam dan tidak semua air laut itu rasanya asin, rasa asin tertinggi pada air laut ada di pesisir laut atau pesisir pantai dimana mengandung Klorin dan Natrium dalam jumlah tinggi sebagai bahan dasar pembuatan garam Natrium Klorida (NaCl).

Berbeda laut, maka akan berbeda juga kadar asin itu, bahkan ada laut yang rasa airnya tawar.


Sehingga di pesisir pantai pada umumnya lebih asin daripada air laut yang ada di tengah atau lebih jauh dari pantai rasa asin mulai berkurang dan tidak semua air laut itu asin karena kadar asin air laut hanya 3,5% dari keseluruhan air laut yang ada di permukaan bumi.

Bagaimana proses atau cara pembuatan garam itu?

Garam berasal dari air laut yang mengalami proses pengendapan dan penguapan dengan proses berikut ini.
Kandungan unsur kimia air laut, apabila tidak ada gangguan berturut - turut akan mengendap terlebih dahulu adalah mineral oksida besi (Fe2O3) dan CaCO3 dengan ketentuan bahwa air laut menguap sekitar 50%.

Apabila penguapan berjalan terus hingga menjadi 20% dari volume semula, maka mulai akan diendapkan gips CaSO4 2H2O.

Pengurangan air hingga 10% dari volume semula terbentuk halit (NaCL) kemudian diikuti mineral kieserit (MgSO4H2O) dan bischofit (MgCl2.6H2O).

Penguapan Pengendapan Garam

Penguapan lebih lanjut menghasilkan garam pahit dan NaBr.

Pengendapan gips (CaSo4.2H2O) dan anhidrit (CaSO4) merupakan hasil proses pada tahap kedua sesudah pengendapan oksida besi dan karbonat kalsium.

Gips akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian pengendapan anhidrit.

Perbandingan gips mineral tersebut dipengaruhi atau tergantung pada suhu penguapan, dimana pada pengendapan anhidrit akan masih terus berlangsung sampai terjadinya pengendapan halit dan bila halit sudah mulai terbentuk, gips sudah terbentuk lagi dan tempat tersebut diganti oleh anhidrit.

Pengendapan halit (Nacl) merupakan hasil pengendapan air laut yang paling banyak didapatkan.

Sehingga garam dapur yang digunakan sebagai pelengkap masakan Anda adalah garam Halit dan jenis garam ini adalah jenis garam yang paling banyak diperoleh dari proses pengendapan dan penguapan air laut.

Dimana Tempat Pembuatan Garam Di Indonesia

Tempat Pembuatan Garam Halit di Indonesia adalah:
  1. Juana daerah Jawa Timur.
  2. Pesisir pantai pulau Madura.
  3. Pantai Atambua, di pesisir pulau Timor.


Daerah diatas merupakan daerah yang kaya kadar garam di Indonesia, hal tersebut merupakan pengendapan halit yang dapat disaksikan di tempat pengendapan garam di pesisir pantai.

Setiap pesisir pantai di dunia juga berbeda rasa asin air laut, disebabkan konsentrasi mineral Natrium dan Klorin di setiap pesisir pantai berbeda-beda dalam jumlah dan kadar, disamping itu faktor cahaya matahari sebagai media penguapan air laut sangat berpengaruh sekali terhadap faktor pembentukan garam itu.

Jadi tidak semua pesisir pantai di dunia bisa dijadikan tempat menambang garam dapur kesayangan Anda.

Petani Garam

Di daerah Bangkalan Madura, disekitar pesisir pantai Madura terdapat industri garam dengan skala home industri sampai industri besar dimana mempekerjakan banyak orang untuk memproduksi garam.

Petani garam di Madura pada umumnya bergantung dengan pencahayaan sinar matahari untuk menguapkan garam yang telah diendapkan untuk membentuk kristal garam.

Produksi garam dari Pulau Madura memang sangat besar karena dapat mencapai 60% dari total produksi dari seluruh nusantara. Jumlah 11.695 hektar dianggap bukan lahan kecil, hanya 2,26% dari tanah di Madura yang benar-benar dibudidayakan sebagai daerah pertanian garam.

Luas ladang garam rakyat di Indonesia, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Garam Republik Indonesia (APGRI), Faisal Baidawi, mengatakan bahwa ada sekitar 23.000-24.000 hektar. Ketika merujuk pada data asosiasi ini, area produksi garam di Madura setidaknya telah mencapai 50% dari total luas lahan garam di seluruh kepulauan Madura.

Luas lahan dan produksi garam tersebut, wajar jika banyak orang berpikir bahwa garam adalah komoditas yang sangat penting sebagai pelengkap bumbu dapur yang dibutuhkan oleh manusia.

Pengendapan Garam Kalium

Endapan garam kalium mulai terbentuk, apabila halit sebagian besar telah terendapkan dari proses penguapan air laut.

Garam - garam kalium terbentuk sebagai khlorida dan sulfat dan terkadang bercampur dengan magnesium.
Di alam jarang dijumpai pengendapan yang tuntas dimana mineral - mineral kalium yang didapatkan antara lain:
  1. Silvit (KCL)
  2. Langbeinite (K2SO4.2MgSO4)
  3. Kainit (MgSO4KCL.3H2O)
  4. Glaserit (3K2SO4.Na2SO4)
  5. Carnalit (KCl,MgCl2.6H2O)


Pengendapan garam memerlukan pencahayaan sinar matahari agar terjadi pengkristalan garam dimana sebagian garam akan menguap dan proses ini memerlukan waktu pencahayaan yang tepat dalam jumlah endapan tertentu.

Endapan brom dan borat yang berasal dari laut berjumlah tidak banyak. Kedua endapan ini biasanya berasosiasi dengan mineral Kalium (K).


Sehingga garam kalium dapat diciptakan jika mineral Halit sudah mengalami pengendapan dengan sempurna disertai dengan pencahayaan sinar matahari yang cukup lama.
DONASI LEWAT PAYPAL Mohon bantu berikan donasi apabila artikel ini memberikan manfaat. Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1



Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel